Halo, Anak Muda Indonesia! Selamat Hari Lahir
Pancasila ^^
Tahu kah kalian siapa yang pertama
kali mencetuskan Pancasila, bagaimana proses lahirnya Pancasila sebagai dasar
negara kita, sejarah lambang Garuda Pancasila, dan yang terpenting apa sih arti
penting dari Pancasila itu sendiri? Tentu saja semua pertanyaan tersebut
sebenarnya sudah dijawab oleh guru-guru kita saat kita belajar mata pelajaran
sejarah di sekolah. Namun, karena kita kurang memperhatikan, mungkin sekarang kita lupa .-. Oleh karena itu, mari kita bahas 5 Fakta Menarik Seputar Pancasila.
1. 1
Juni 1945 Adalah Pertama Kalinya Pancasila Diperkenalkan
Pancasila diperkenalkan pertama kali oleh
Soekarno pada sidang BPUPKI untuk menentukan dasar negara Indonesia. Selain Soekarno,
2 tokoh lain yang juga menyampaikan usulan dasar negara Indonesia adalah
M.Yamin dan Soepomo. Akhirnya pada 22 Juni Pancasila ditetapkan oleh PPKI alias
Panitia Sembilan sebagai dasar negara Indonesia.
2. Lambang
Garuda Pancasila Baru Ditetapkan Sekitar 5 Tahun Setelah Kemerdekaan
Lambang Garuda
Pancasila baru disahkan sebagai lambang NKRI pada tanggal 11 Februari 1950.
Sebelumnya, pada tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Lencana Negara di
bawah Koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio, Sultan Hamid II, dengan
M.Yamin sebagai ketua dan Ki Hajar Dewantara, M.A Pellaupessy, Moh Nasir, dan
RM Ng Porbatjaraka sebagai anggota. Hasil akhirnya adalah ditetapkannya rancangan Sultan Hamid II sebagai Lambang NKRI.
Selama proses perancangan M.Yamin juga menyampaikan rancangannya (foto di atas)
namun ditolak karena terdapat penggunaan simbol matahari yang dainggap
kejepang-jepangan. Selain itu, rancangan Sultan Hamid II pun telah mengalami 3
kali perubahan desain hingga menjadi seperti yang sekarang kita ketahui. Burung garuda sendiri
banyak muncul di kisah-kisah rakyat. Gaurda melambangkan kebajikan,
pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin.
3. Hari
Kesaktian Pancasila Tidak Ada Kaitannya dengan Kelahiran Pancasila
Hari Kesaktian
Pancasila ditetapkan Pemerintahan Orde Baru jatuh pada tanggal 1 Oktober
sedangkan Hari Lahir Pancasila ditetapkan pertama kali oleh Pemerintahan Orde
Lama pada tahun 1964. Namun, pada tahun 1970 perayaan Hari Lahir Pancasila
ditiadakan oleh Pemerintahan Orde Baru. Perayaan Hari Lahir Pancasila baru
diadakan kembali pada tahun 2010.
4. Soekarno
Tidak Mengaku Menciptakan Pancasila, Namun Menggalinya
Pada sebuah pidato Hari
Peringatan ABRI, Soekarno mengatakan “Loh, memang, memang saudara-saudara, aku
berterima kasih syukur ke hadirat Allah SWT bahwa aku dijadikan oleh Tuhan
(sebagai) perumus Pancasila; dijadikan Tuhan penggali daripada lima mutiara
yang tertanam di dalam buminya rakyat Indonesia ini, yaitu Pancasila.
Selain itu, dalam buku
biografinya yang ditulis dengan bantuan Cindy Adams, Penyambung Lidah Rakyat,
Soekarno mengatakan pemikirannya mengenai Pancasila pertama kali ia dapat dalam
pengasingannya di Ende, NTT. Tepatnya di bawah sebuah pohon sukun .-.
5. Soekarno
Juga Menawarkan Trisila dan Ekasila Sebagai Perasan dari Pancasila
Saat menyampaikan
usulannya mengenai dasar negara pada 1 Juni 1945, Soekarno tidak hanya
menyampaikan Pancasila saja sebagai usulannya. Penulis sendiri merasa lebih
memahami Pancasila setelah mengetahui perihal Trisila dan Ekasila. Berikut
adalah beberapa kutipan pidato Soekarno tersebut.
Trisila
“Sila artinya azas atau dasar dan
di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia kekal dan abadi.
Bilangan lima itu? Saya boleh peras menjadi tiga saja.”
Kemudian Soekarno menjelaskan
trisila adalah
1. Sosio Nasionalisme : mengandung prisip kebangsaan dan perikemanusiaan
yang menegaskan pentingnya hubunganantar bangsa atau dasar kemerdekaan dan
keadilan yang sesungguhnya.
2. Sosio Demokrasi : menegaskan tegaknya keadilan social sebagai syarat
terciptanya kesejahteraan sosial
3. Ketuhanan yang berkebudayaan: menegaskan tidak boleh ada deskriminasi
antar umat beragama, baik agama yang diakui UUD 1945, maupun yang tidak diakui.
Karena sebagai makhluk ciptaan tuhan dan mengakui adanya tuhan, seharusnya
untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan agama satu dengan yang lain.
Ekasila
“Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu,
maka dapatlah saya satu perkayaan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan “gotong-royong”.
Negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong royong! Alangkah
hebatnya! Negara Gotong Royong!”
========================================================================
========================================================================
Sekian yang dapat penulis sampaikan. Penulis
merasakan betul kurangnya pengetahuan penulis mengenai Pancasila. Karenanya
koreksi, kritik, saran, dan tambahan sengat diharapkan.
Pada akhirnya, semoga melalui Hari Lahir Pancasila kita dapat lebih mamahami dan mengamalkan Pancasila demi kemajuan Indonesia J
*Tulisan ini sebenarnya hanya dimaksudkan untuk dibagikan di akun media sosial Instagram penulis, namun atas beberapa permintaan untuk penjelasan lebih lanjut, jadilah tulisan ini.
Referensi :
1)https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_negara_Indonesia
2)https://tirto.id/sukarno-penggali-pancasila-yang-dibunuh-lagi-setelah-mati-cLgk
3)Aning, Floriberta. 2017. Lahirnya Pancasila : Kumpulan Pidato BPUPKI. Yogyakarta : Media Pressindo
4)Adams, C. 2007. Bung Karno; Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta : Yayasan Bung. Karno.
Pada akhirnya, semoga melalui Hari Lahir Pancasila kita dapat lebih mamahami dan mengamalkan Pancasila demi kemajuan Indonesia J
*Tulisan ini sebenarnya hanya dimaksudkan untuk dibagikan di akun media sosial Instagram penulis, namun atas beberapa permintaan untuk penjelasan lebih lanjut, jadilah tulisan ini.
Referensi :
1)https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_negara_Indonesia
2)https://tirto.id/sukarno-penggali-pancasila-yang-dibunuh-lagi-setelah-mati-cLgk
3)Aning, Floriberta. 2017. Lahirnya Pancasila : Kumpulan Pidato BPUPKI. Yogyakarta : Media Pressindo
4)Adams, C. 2007. Bung Karno; Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta : Yayasan Bung. Karno.
Komentar
Posting Komentar